Mari Berkenalan Dengan Para Karakter Dari Spider-Man : Into The Spider Verse!

Ben Aryandiaz Herawan
8 min readDec 11, 2018

--

pinterest.com

Sejak kemunculannya pertama kali, trailer Spider-Man : Into The Spider Verse langsung merebut perhatian banyak orang. Dibuat dengan animasi yang anti-mainstream, film ini menjanjikan sebuah tren animasi baru yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Unik, menarik, dan terlihat sangat keren.

Setidaknya, itulah yang saya rasakan sendiri. Kombinasi antara trailer yang super keren dengan pengambilan plot cerita multiverse membuat saya merinding tidak sabar. Tapi sekarang, mari kita bahas siapa saja karakter yang akan muncul di film, baik yang terlihat di trailer maupun yang masih menjadi rumor.

Mari kita mulai dengan sang Spider-Man orisinil, Peter Parker.

Peter Parker (Spider-Man 616)

pinterest.com

Untuk karakter yang satu ini kayaknya udah ga harus dikenalin lagi ya. Kita semua siapa itu Peter Parker, siapa Uncle Ben, kenapa dia mati, penyebab dia jadi Spider-Man dan sebagainya. Dia adalah sosok Spider-Man yang paling dikenal oleh orang awam.

Tapi kalau kita melihat dari versi komik Spiderverse, Peter Parker disini punya ‘pasangan’ yang mungkin tidak semua orang tahu. Ada satu kekuatan yang dia miliki, dan menjadi salah satu plot inti dalam cerita komik. Saya akan membahasnya nanti, tapi sekarang coba kita lihat siapa Peter Parker yang ada di film Spider-Man : Into The Spider Verse.

pinterest.com

Dari trailer film, kita sudah mengetahui kalau Peter Parker disini adalah Peter Parker dari universe utama yang terlempar kedalam universe lain. Disini, dia menjadi mentor sekaligus guru dari Miles Morales, seorang Spider-Man yang belum terlalu ahli dalam menggunakan kekuatannya.

Trailer film juga memperlihatkan kalau Peter Parker adalah seorang superhero yang tidak lagi sukses di dunianya. Aunt May telah meninggal, dia berpisah dengan Mary Jane Watson, tubuhnya tidak terurus dan tiba-tiba dia berada di universe lain. Saya senang melihat kepribadian Peter Parker tidak berubah, masih komedik, dan penuh dengan rasa humor.

Miles Morales (Spider-Man 1601)

pinterest.com

Miles Morales adalah Spider-Man versi universe Earth-1610, yaitu tempat dimana Peter Parker telah meninggal dan tidak lagi menjadi Spider-Man. Tapi dalam cerita komik, Miles mendapatkan kekuatan Spider-Man hampir serupa dengan cara Peter Parker. Dia digigit oleh laba-laba super dari sebuah lab, yang menyebabkannya punya kekuatan super seperti kamuflase, memanjat dinding, dan spider sense layaknya Spider-Man sebelumnya.

Tapi meskipun dia sudah mendapatkan kekuatan baru ini, dia enggan menggunakannya dan memilih untuk menjadi orang normal saja. Kemudian terdengar kabar bahwa Peter Parker di dunia ini meninggal akibat melindungi keluarganya dari Norman Osborn, membuatnya menyesal kenapa dia tidak membantunya.

Disinilah dia kemudian mencoba dengan serius menjadi Spider-Man, mengikuti jejak langkah sang pahlawan dengan filosofi “With a great power, comes a great responsibility”

pinterest.com

Penampilan Miles Morales memiliki sedikit perbedaan dari penampilan Peter Parker sebagai Spider-Man. Yang pertama, kita bisa melihat beberapa kali di trailer Miles menggunakan hoodie di atas kostumnya. Sekilas penampilannya terkesan lebih muda, lebih fresh dan lebih kekinian. Belum lagi logo laba-laba yang dibuat seperti grafiti yang turut menambah kesan ‘gaul’.

Dan uniknya, Spider-Man versi Miles Morales punya kekuatan untuk ‘menghilang’ yang (mungkin) didapatkan dari kostumnya. Kita juga bisa melihat markas dari Spider-Man sebelumnya, yang penuh dengan kostum Spider-Man yang disimpan dalam box kaca ala Iron Man.

Kita juga mengetahui bahwa Miles disini belum ahli menjadi seorang Spider-Man. Dia masih ragu-ragu menggunakan bakatnya, bahkan terlihat beberapa kali gagal dan terjatuh. Untungnya, dia bertemu dengan Spider-Man universe Earth-616 yang bernama Peter Parker dan menjadi muridnya. Kita sudah melihat bagaimana dia belajar dari Peter, yang berakhir saat mereka bertemu dengan Gwen Stacy, sang Spider-Gwen.

Gwendolyn Stacy (Spider-Gwen 065)

pinterest.com

Yak, salah satu karakter yang sangat mencuri perhatian saya adalah Spider-Gwen yang datang dari universe Earth-65. Gwendolyn Stacy, adalah seorang wanita yang punya kemampuan layaknya Spider-Man. Dia mendapatkan arachnid super power saat digigit laba-laba super, membuatnya punya kemampuan layaknya manusia super kuat, super cepat, dan reflek kilat.

Media di semestanya menyebut Gwen sebagai Spider-Woman, setelah dia mendapatkan satu set web shooter dan kostum bekas pahlawan pensiun yang bernama Janet van Dyne. Di semestanya, dia berteman dengan Peter Parker yang introvert dan selalu menjadi target bullying. Peter Parker kemudian mencoba memutar nasib, melakukan eksperimen sehingga dia berubah menjadi The Lizard — salah satu musuh bebuyutan Spider-Man — dan mengancam kota. Akhirnya, Spider-Gwen terpaksa mengalahkan The Lizard dan menjadi simbol kriminal di kotanya demi Peter Parker.

pinterest.com

Di trailer film Spider-Man : Into The Spider Verse kita juga bisa melihat sekilas pertarungan antara The Lizard melawan Spider Gwen, yang berakhir dengan perubahan wujud manusia. Nah, manusia itu adalah Peter Parker, seseorang yang ingin mencoba menjadi manusia spesial layaknya Gwendolyn Stacy.

Saya sangat berharap kalau film ini akan menampilkan banyak dari Spider Gwen. Selain saya suka dengan desain karakter yang gaul dan sesuai dengan komiknya, Spider Gwen juga akan menentukan kemana arah sekuel film ini nantinya. Duh, jadi beneran ga sabar!

Peter Porker (Spider-Ham 8311)

pinterest.com

Nah, sampailah kita pada karakter Spider-Man paling aneh yang pernah saya lihat; Peter Porker sang Spider-Ham. Berbeda dengan para karakter Spider-Man lainnya, dia adalah sebuah laba-laba yang tinggal di ruang bawah tanah milik May Porker, seorang peneliti penemu “The world first atomic powered hairdryer”. Saat dia terkena radiasi dari mesin tersebut, dia berdelusi dan mengigit Peter sang laba-laba, merubahnya menjadi Spider-Ham.

Iya, sejarah dari Peter Porker ini emang aneh banget. Setelah menggigit laba-laba tersebut, May Porker kemudian punya kesadaran baru dimana dia adalah tante dari Peter Porker, dan mendedikasikan hidupnya untuk membantu Spectular Spider-Ham dalam melawan kejahatan.

pinterest.com

Entah kenapa, saya sedikit geli setiap kali melihat karakter Spider-Ham ini. Mungkin karena saya merasa kalau komik The Spectacular Spider-Ham termasuk komik komedi, atau mungkin karena saya tidak terbiasa melihat Spider-Man dalam bentuk babi kecil. Tapi yang jelas, saya juga menunggu aksi dirinya dalam film Spider-Man : Into The Spider Verse.

Oh ya, Peter Porker ini termasuk karakter vital dalam cerita komik Spiderverse lho! Dia adalah salah satu karakter yang menyelamatkan dunia dari para Inheritors. Saya akan menceritakan semuanya tentang Spider Verse di artikel selanjutnya. Sekarang, mari kita beberapa fakta menarik tentang Peni Parker, Spider-Man imut yang memakai seragam sekolah.

Peni Parker (SP//Dr 14512)

pinterest.com

Selain Gwendolyn Stacy, karakter Spider-Man wanita yang muncul di film Spider-Man : Into The Spider Verse adalah Peni Parker. Di trailer kita bisa melihat Peni adalah seorang gadis cilik, menggunakan seragam sekolah dan punya robot badass yang punya penampilan mirip dengan Spider-Man.

Karakter yang diperlihatkan di trailer film dengan cerita komiknya bisa dibilang jauh dan tidak mirip. Mungkin dibuat untuk lebih menarik minat anak-anak, karena sebenarnya backstory dari Peni Parker terbilang kelam dan hanya bisa dinikmati oleh orang dewasa.

Peni Parker adalah anak dari seorang pilot SP//Dr, sejenis robot yang punya kekuatan mirip seperti Spider-Man. Ayahnya tewas saat dalam tugas, dan dia menggantikan tugas sebagai pilot SP//Dr untuk membasmi kejahatan. Penampilan Peni dan robotnya pun sangat berbeda dari apa yang kita lihat di trailer. Di komiknya, mereka lebih serius, lebih ‘berat’ dan lebih dewasa.

pinterest.com

Oh ya, untuk menjadi pilot ini tidak boleh sembarangan. Kamu lihat laba-laba kecil di panel atas? Dia adalah pemilik dari robot SP//Dr ini. Hanya dialah yang bisa memilih siapa yang menjadi pilot robot tersebut, seperti yang terlihat pada komik Edge of Spider-Verse #5. Yah, ritual gigit menggigit ala Spider-Man setidaknya masih dijalankan di dalam semesta Earth-14512 ini.

Peter Parker (Spider-Man Noir 90214)

pinterest.com

Dari semua karakter Spider-Man : Into The Spider Verse, mungkin karakter Spider-Man Noir yang punya backstory paling gelap diantara semuanya. Jika Peter Parker dikenal sebagai reporter harian dari Daily Bugle, Peter Parker versi semesta Earth-90214 bekerja sebagai reporter investigasi yang berurusan dengan kejahatan besar.

Faktor lainnya yang membuat saya bisa bilang Spider-Man Noir punya cerita yang gelap adalah bagaimana Uncle Ben mati. Kita semua tahu kalau Uncle Ben mati ditembak oleh penjahat, tapi tidak di semesta milik Spider-Man Noir. Disini, Uncle Ben mati dimutilasi, dikoyak dan dimakan oleh Vulture — musuh bebuyutan Spider-Man — yang menjadi kanibal di semesta ini. Gila, gelap banget kan plotnya?

pinterest.com

Rasanya tidak mungkin memasukan plot cerita Spider-Man Noir ke dalam cerita film Spider-Man : Into The Spider Verse. Terlampau gelap untuk film animasi yang ditujukan untuk anak-anak. Mungkin kita akan melihat backstory yang berbeda dari Spider-Man Noir ini. Tapi yang jelas, baik penampilan dan pengisi suara sudah benar-benar pas terlihat seperti di dalam cerita komiknya. Kita berharap saja akting Nicolas Cage sebagai Spider-Man Noir sebagus aktingnya di film Croods!

Nah, itulah beberapa karakter Spider-Man yang akan mengisi cerita di dalam Spider-Man : Into The Spider Verse. Banyak karakter yang menarik, walaupun saya tidak tahu bagaimana mereka akan membentuk cerita di film nantinya. Tapi yang jelas, sepertinya film kali ini tidak akan mengambil plot cerita seperti di komik Spider-Verse yang sudah saya bilang; gelap, sadis, dan ga cocok untuk diceritakan pada anak-anak.

Kalau kamu penasaran tentang bagaimana Spider-Verse bisa terjadi, silahkan tunggu artikel saya selanjutnya, ya!

--

--

Ben Aryandiaz Herawan
Ben Aryandiaz Herawan

Written by Ben Aryandiaz Herawan

Ars Longa, Vita Brevis. Currently writing what's tangling in my mind.

No responses yet