Jika Ingin Melamar Kerja, Lakukanlah Seperti Mighty Guy!
“Duh, kirim CV udah lama tapi kok belum dipanggil juga ya?”
Hayo, siapa yang sekarang sering mengucapkan kalimat di atas?
Bagi seorang fresh graduates atau orang-orang yang sedang mencari kerja, kalimat yang penuh dengan nada khawatir dan penasaran tersebut sering kali diucapkan sembari melihat kotak email yang masih kosong. Ada yang terus mengucapkan kalimat tersebut selama beberapa minggu, ada juga yang mengucapkannya selama beberapa bulan bahkan hitungan tahun.
Padahal rasanya sudah tidak terhitung lagi sudah berapa CV dan lamaran kerja yang kita kirim via job portal seperti EKRUT, Jobstreet, Indeed, LinkedIn, dan lain-lain.
Ya, rasanya kita semua tahu kalau proses mencari kerja jauh dari kata mudah. Tidak hanya harus bersaing dengan jutaan para pekerja lainnya, proses pencarian kerjanya sendiri sangat memakan waktu yang tidak sering kali lelah dan merasa down karena tidak kunjung diterima kerja.
Jangan putus asa, semangat itu perlu ketika mencari kerja!
Tapi kalau kamu butuh lebih dari kata semangat dan bantuan untuk melakukan cara baru cari kerja, izinkan sebagai lulusan SMA yang sudah bekerja selama dua tahun di dunia agensi digital memberikan saran:
Lakukanlah apa yang dilakukan oleh Mighty Guy.
Engga, saya ga minta kamu buat mukulin recruiter yang nolak kamu. Tapi contohlah bagaimana Mighty Guy mentransformasi dirinya dengan segala keterbatasan yang dia punya.
Fokus Pada Kemampuan Diri
Jika kamu merupakan seorang Naruto aficionado seperti saya dulu, tentu kamu sudah tahu bagaimana suramnya masa kecil Mighty Guy. Dimana dia ditolak akademi pelatihan ninja Konohagakure karena tidak mempunyai skill yang mumpuni di bidang ninjutsu dan genjutsu.
Salah satu kesalahan yang sering kita lakukan adalah bagaimana kita sering meragukan diri sendiri. Kita sering merasa diri tidak pantas berguna, tidak mempunyai skill seperti orang lain, atau bahkan merendahkan diri sendiri. Padahal kalau kita lihat dan tarik dari perspektif yang lebih luas, kita melupakan satu hal yang paling penting yang sering diteriakan oleh Mighty Guy:
Kita sering lupa kalau kita masih muda dan ada begitu banyak hal yang bisa kita lakukan. Ada begitu banyak hal yang bisa kita pelajari, skill yang bisa kita asah, dan kemampuan yang bisa kita gali. Gagal dalam satu hal? Coba hal yang lain! Bosan melakukan hal yang lama? Lakukan hal yang baru.
Intinya, cobalah bereksperimen mencari sesuatu yang paling pas untuk diri kita. Sesuatu yang membawa kita untuk belajar lebih jauh dan lebih dalam, sesuatu yang membuat kita selalu ‘haus’ akan ilmu.
Ini yang saya maksud dengan fokus pada kemampuan diri.
Berhenti menyalahkan recruiter ketika kita ditolak diterima kerja.
Berhenti menyalahkan diri sendiri karena merasa tidak mampu.
Berhenti membandingkan kemampuan kita dengan hasil orang lain.
Serius deh, selalu membandingkan apa yang kita punya dengan apa yang dimiliki oleh orang lain adalah salah satu kebiasaan terburuk yang seseorang punya. Kebiasaan tersebut hanya menanam rasa iri pada diri, menumbuhkan rasa dengki dan menciptakan rasa tidak suka yang perlahan akan mengerogoti jiwa.
Tidak ada manfaatnya sama sekali.
Daripada kita sibuk mengurusi orang lain, akan jauh lebih baik menggunakan waktu yang kita punya untuk fokus mengembangkan diri. Coba analisis kemampuan saja yang masih bisa kita tingkatkan dan kita perbaiki, mana yang bisa kita ‘jual’ dan mana yang harus dibuang. Proses ini membuat kita menjadi produktif dengan cara yang tepat, yaitu terus fokus meningkatkan kemampuan diri.
Jadi ketika kamu ditolak kerja, hal yang kamu lakukan bukanlah harus lebih giat mempercantik CV atau mengirim lebih banyak lamaran pekerjaan, tapi cukup katakan dua kalimat berikut ini:
“Mungkin gua belum pantes kerja di tempat ini, makanya gua ga diterima”
Kalimat di atas, adalah mantra yang setiap hari saya ulang ketika saya gagal atau ditolak ketika melamar pekerjaan. Selama lebih dari satu tahun saya terus mengucapkan kalimat tersebut berulang-ulang.
Tapi anehnya, setiap saya mengulang kalimat tersebut saya tidak merasa menjadi lebih lemah. Justru sebaliknya, saya menjadi lebih semangat dan lebih fokus untuk mengembangkan diri karena saya sadar, bahwa apa yang saya punya masih sangat kurang.
Saya, menjadi fokus memantaskan diri.
Psikolog Adam Grant dalam podcast miliknya ‘Work Life’ mengatakan bahwa salah satu kunci seseorang untuk bisa berkembang di dunia kerja adalah dengan menyadari bahwa mereka masih harus banyak belajar. Dengan mindset ini, seseorang dapat mengembangkan kreatifitas miliknya seluas mungkin karena mereka tahu, masih terdapat ruang yang besar dalam dirinya yang bisa diisi dengan skill, pengetahuan, dan kemampuan yang baru.
Para recruiter yang aktif di talent marketplace tahu kalau salah satu sifat karyawan yang paling dicari adalah sifat yang ‘haus’ untuk belajar. Sifat yang tidak pernah menyerah menghadapi tantangan, dan selalu mencoba menembus batas untuk bisa mengembangkan diri.
Lalu, bagaimana caranya agar kita mendapatkan sifat yang seperti ini?Lakukanlah seperti apa yang dilakukan oleh Mighty Guy.
Latihan, Latihan, Latihan.
Saya masih ingat dengan jelas adegan ketika Rock Lee melepas beban yang kaitkan pada kaki dan tangannya saat melawan Gaara di ujian Genin. Bagaimana sabuk dan pemberat yang dilepasnya jatuh menghujam tanah dan menghancurkan area sekelilingnya. Adegan tersebut menunjukan kalau Rock Lee selalu berlatih setiap saat, bahkan ketika dalam diam. Guy pun melakukan hal yang sama ketika kecil.
Dan kalau kita lihat, salah satu faktor yang paling kita kagumi dari Mighty Guy dan Rock Lee adalah porsi latihan yang mereka lakukan. Dibandingkan dengan karakter-karakter lain, mereka adalah karakter yang terlihat paling banyak dan paling keras berlatih secara fisik.
Dulu saya tidak memikirkannya terlalu dalam. Tapi kemudian setelah dewasa saya baru bertanya, kenapa mereka melakukannya?
Jawabannya sudah jelas.
Mereka berlatih untuk menutupi kekurangan yang mereka punya.
Sebagai orang yang hanya mengandalkan Taijutsu, Guy dan Rock Lee sadar bahwa satu-satunya cara untuk bisa sejajar dengan ninja lain adalah dengan menempa tubuh sangat keras agar kemampuan Taijutsu mereka jauh di atas orang lain.
Ini adalah contoh yang bisa kita praktikan di dunia nyata.
Jika kita merasa mempunyai kekurangan dalam satu skill atau pengetahuan, hal yang harus kita lakukan adalah berlatih dengan sangat keras dan sangat giat dengan frekuensi yang rutin. Hal ini tidak hanya berfungsi agar kita mempunyai skill atau kemampuan yang baru, tapi juga untuk menempa tubuh dan pikiran kita agar terbiasa ‘haus’ akan latihan yang mengasah kemampuan diri. Dengan begitu, semua orang akan tahu kalau kamu memiliki kualitas emas dan jauh di atas orang lain. Bukan hanya untuk sekedar naik gaji ya!
Tunjukan bahwa kamu adalah seorang yang gigih, produktif dan selalu mencoba menembus batas.
Caranya sangat banyak dan sangat bergantung dengan apa yang ingin kamu capai. Kalau kamu ingin menjadi seorang desainer, perbanyak latihan membuat desain dengan style yang berbeda-beda, dan taruh semua karya latihanmu di sosial media sebagai portofolio. Mau seburuk apapun itu, hasil latihan yang kamu buat adalah bukti nyata bahwa kamu selalu ingin maju, selalu ingin belajar dan berkembang.
Tidak peduli apa bidang yang ingin kamu geluti, mulai dari copywriting sampai pekerjaan programmer sekalipun, kita harus melakukan latihan dan membuat karya secara rutin.
Perlihatkan dengan jelas bahwa kamu tidak gampang menyerah.
Perlihatkan kalau kamu selalu menggunakan waktu dengan produktif.
Perlihatkan kalau kamu pantas bekerja dan punya kualitas yang mumpuni pada para recruiter yang berada di digital talent recruitment seperti EKRUT, Kalibr, Indeed dan banyak job portal lainnya!
Inilah yang saya lakukan dua tahun silam, ketika saya memutuskan untuk belajar menulis dari nol. Saya sangat ingin menjadi seorang penulis, walaupun pada saat itu sama sekali tidak tahu caranya.
Lalu latihan apa yang saya lakukan?
Saya mencoba menulis di Quora setiap hari. Saya menjawab pertanyaan dengan analisis yang mendalam, saya berlatih bagaimana membuat paragraf yang menarik untuk dibaca, bagaimana mempertahankan intensitas cerita, dan mengakhiri tulisan dengan penuh hikmah. Saya terus dan terus melakukan ini secara rutin selama dua tahun lamanya, sekaligus menimbun portofolio menulis untuk bekal tambahan saat melamar kerja nanti.
Dan hasilnya?
Saya mendapatkan gelar ‘Penulis Terbaik 2019’
Percayalah kalau saya bilang ini: latihan dan usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil!
Sebagai saran penutup, satu hal yang saya sarankan adalah selalu tetap optimis dengan apa yang terjadi di depan kita. Anggaplah semua hambatan adalah tantangan bisa kita lewati, anggaplah penolakan adalah sebuah tanda bahwa masih ada ruang yang bisa kita tingkatkan dalam diri kita.
Percaya pada kemampuan diri dan terus berlatih adalah langkah pertama yang harus kita lakukan ketika mencari kerja.
Saya adalah bukti nyatanya.
Dan sekarang, giliran kamu membuktikannya.
Saya yakin kamu pasti bisa melakukan apa yang dilakukan oleh Mighty Guy!