Black Snake Moan : Drama Underrated & Penuh Fanservice

Ben Aryandiaz Herawan
6 min readJul 1, 2018

--

Siapa sih yang tidak kenal dengan Samuel “Motherfucker” L. Jackson? Aktor kulit hitam yang punya aktinggemilang ini sukses memerankan berbagai macam karakter dari banyak film terkenal. Sebut saja Jules dalam film Pulp Fiction, Nick Fury dalam franchise MARVEL Cinematic Universe, dan yang terbaru Mr. Frozone pada sekuel Incredibles.

Tapi apakah kamu tahu karakter Lazzarus yang diperankan oleh Samuel L. Jackson pada sebuah film drama berjudul ‘Black Snake Moan’? Atau jangan-jangan kamu sama sekali belum pernah menonton atau bahkan mendengar film ini sebelumnya?

Drama Dewasa Yang Kurang Dikenal

Buat kamu yang senang menyelusuri dan membagikan meme di sosial media, pasti pernah melihat gambar di atas bukan? Seorang Samuel L. Jackson menatap dengan bengis, dengan tank-top putih dan janggut yang berantakan. Kamu pasti tidak tahu kan kalau meme tersebut berasal dari film berjudul ‘Black Snake Moan?’

Ya, memang pada dasarnya film Black Snake Moan merupakan sebuah drama yang kurang dikenal. Entah kenapa alasannya, karena dari yang saya lihat castingnya pun diisi oleh bintang ternama. Mulai dari Samuel L. Jackson, Chrstina Ricci, hingga Justin Timberlake pun bermain dan berperan signifikan di film ini.

Dari data IMDB juga saya melihat kalau film ini menjadi nominasi dari Golden Schmoes Awards pada tahun 2007, dengan kategori Most Underrated Movie Of The Year, Best Actress of The Year, dan Best T&A of The Year. Cukup impresif bukan?

Tapi ya, salah satu alasan yang paling kuat kenapa film ini kurang dikenal karena tidak ada yang tahu siapa itu Craig Brewer, sang sutradara sekaligus screenwriter dari film Black Snake Moan ini. Sebelumnya, dia baru menyutradarai 2 judul film dan 1 judul film pendek sehingga mungkin belum cukup pengalaman untuk dilihat atau ‘dilirik’ secara serius. Begitu juga dengan produser, music composer, hingga cinematographer yang tidak punya nama di Hollywood.

Belum lagi ada sentimen dari komunitas perjuangan wanita di AS yang memasukan film ini dalam jajaran Hall of Shame, karena benar-benar memperlihatkan sisi wanita yang diperlakukan sebagai objek secara lugas dan frontal. Tentu saja, ‘pencapaian’ seperti ini akan membuat film semakin meredup dan tidak dikenal oleh orang-orang.

Dan setelah saya menonton film ini, saya jadi ikutan mengerti kenapa film ini tidak terkenal, underrated dan banyak menjadi cemoohan orang-orang.

Plot Cerita Dangkal & Tanpa Plot Twist

Meskipun diisi oleh aktor dan aktris yang cukup terkenal, plot cerita yang coba disampaikan oleh sang sutradara terbilang cukup dangkal, tanpa adanya klimaks dan kejutan bagi para penonton. Film Black Snake Moan ini bercerita tentang seorang pria bernama Lazzarus, mantan musisi blues yang baru saja bercerai.

Di sisi lain, ada seorang wanita bernama Rae yang baru saja ditinggal pacarnya Ronnie untuk wajib militer. Rae memiliki masalah mental yang membuatnya menjadi seorang nymphomaniac yang gila seks, sedangkan Ronnie punya panic attack yang sering datang menyerang ketika dia gugup atau merasa was-was.

Dari penggambaran karakter diatas, mereka semua seperti punya cerita yang menarik untuk diceritakan bukan?

Tidak, jauh dari kata menarik menurut saya. Sang sutradara kurang bisa mengeksploitasi setiap ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing karakter. Character background Lazzarus, Ronnie dan karakter lainnya kurang kuat melekat di benak penonton karena terkesan dibuat tergesa-gesa. Tidak ada kejutan, tidak ada plot twist, semua hanya mengalir seperti air didalam sungai.

Belum lagi sub-plot yang mengangkat musik blues terkesan tidak niat, setengah-setengah dan tidak terasa utuh pada penontonnya. Padahal kalau kita dengar dari soundtrack film Black Snake Moan ini, ajib banget lho! Majalah Sound of Sirens bahkan menilai OST film yang terdiri dari 17 lagu tersebut dapat merepresentasikan musik blues pada khalayak awam.

Tapi yah, sayangnya plot dan sub-plot yang diceritakan pada film ini tidak terlalu terasa ke benak penonton. Tidak ada yang alur cerita yang menarik untuk ditelusuri dengan dalam, plot cerita pun terasa dangkal dengan isi dan ending yang sangat tidak terasa.

Eits, tapi jangan ragu dulu buat nonton film ini ya. Karena kamu akan melewatkan satu hal dari karakter Rae, yang diperankan oleh Christina Ricci.

Akting Gemilang Christina Ricci

Jujur saja, saya kurang tahu sepak terjang Christina Ricci sejak film The Addams Family yang tayang pada tahun 1991. Saya tidak tahu bagaimana kualitas akting dia, film apa saja yang dia perankan, apa ‘tanda tangan’ yang dia miliki dan informasi lainnya. Yang saya hanya tahu hanyalah dia seorang aktris yang bermain di beberapa film Hollywood, itu saja.

Tapi setelah saya menonton film Black Snake Moan ini, saya berani bilang kalau Christina Ricci merupakan aktris yang berani, penuh totalitas dan benar-benar menjiwai karakter yang mereka perankan. Dalam film ini, dia berperan sebagai Rae; seorang wanita muda nymphomaniac yang punya masalah pada kesehatan mentalnya.

Akibat kesehatan mentalnya yang terganggu, kehidupannya rusak dan kacau balau. Dia kerap mabuk dan mengkonsumsi narkoba untuk menutupi setiap masalah dia punya, bahkan hingga berhubungan badan hampir dengan semua orang di seluruh kota.

Ya, Christina Ricci benar-benar berperan sebagai seorang wanita nymphomaniac alias gila seks. Aktingnya juga terbilang sangat berani, lho. Dia terlihat sering topless, bahkan melakukan beberapa sex scene yang saya dapat bilang terlihat seperti sungguhan.

Tapi yang membuat saya kagum dari akting dia di film ini bukanlah scene topless atau adegan seksnya. Emosi marah, malu, dan kesal yang dibalut dalam sikap tidak peduli benar-benar bisa diperlihatkan Christina dalam karakter Rae. Spektrum emosi dan ekspresi yang ditampilkan benar-benar sangat luas, totalitas dan sangat menjiwai, seperti scene di bawah ini:

Tatapan mata, body language dan ekspresi muka yang diperlihatkan begitu variatif bukan? Kita dapat merasakan emosi yang ditunjukan ketika dia sedang menangis kesakitan, flirting, menahan emosi, hingga rasa marah dan putus asa.

Oh iya, di film ini Christina Ricci juga benar-benar memberikan begitu banyak fanservice pada penonton. Tidak ada baju yang menutupi seluruh badan, dan hampir sepanjang film dia hanya mengenakan baju crop-top dengan celana dalam yang kotor. Tidak jarang dia sering terlihat topless, tapi untungnya tidak sampai telanjang seluruh badan.

Tapi berkat kostum yang dipakainya, dia dapat totalitas memerankan karakter Rae sebagai wanita yang rusak kehidupannya. Dia benar-benar bisa memerankan seorang wanita yang sering dianggap pelacur, tidak peduli terhadap orang lain dan punya masa lalu yang suram dan sangat gelap. Benar-benar sebuah akting yang berkualitas!

Film Black Snake Moan memang bukanlah drama biasa pada umumnya. Plot cerita dan penggambaran karakter yang dianggap diluar jalur normal membuat banyak orang tidak menyukai film ini. Saya pribadi sih senang menonton film ini, meskipun kurang suka dengan ending dan plot cerita keseluruhan yang terasa dangkal.

Tapi akting Christina Ricci yang ciamik ditambah musik blues yang dibawakan sepercik oleh Samuel L. Jackson sedikit banyak selalu membuat saya kembali menonton film Black Snake Moan untuk kesekian kalinya. Ceritanya tidak buruk, tapi saya merasa ceritanya tidak terlalu bagus juga.

Mungkin sebaiknya saya yang bertanya kepada anda :
bagaimana menurutmu film Black Snake Moan ini?

--

--

Ben Aryandiaz Herawan
Ben Aryandiaz Herawan

Written by Ben Aryandiaz Herawan

Ars Longa, Vita Brevis. Currently writing what's tangling in my mind.

No responses yet