Belajar Jadi Mesin Ide ala James Altucher
Bagi saya yang berkecimpung di dunia kreatif, ide adalah salah satu ‘mata uang’ yang rutin saya gunakan setiap hari. Setiap pagi saya mempersiapkan diri untuk menulis ide-ide baru dan segar dalam bentuk caption untuk sosial media milik klien, atau dalam bentuk suatu jenis konten yang akan digunakan sebagai bahan pitching untuk mendapatkan klien baru, yang jelas harus benar-benar segar, berbeda dan dapat menarik perhatian.
Tapi layaknya manusia lainnya, kinerja otak saya pun pasti kadang akan mencapai batasnya. Otak seperti mogok kerja, enggan memberikan ide-ide baru yang segar dan malah berkutet dengan rasa pusing dan sakit kepala. Saat seperti ini, otak rasanya kering dan tidak bisa mengeluarkan ide yang bagus sama sekali.
Apakah kamu juga pernah mengalaminya?
Disaat seperti ini, saya biasanya akan pergi sejenak mencari udara segar atau pergi tidur siang sejenak sambil mengistirahatkan otak. Ini penting dilakukan agar saya tidak terkena burnout, yang dampaknya jelas akan kemana-mana.
Istirahat memang bisa menjadi solusi jangka pendek, tapi saya menyadari kalau saya membutuhkan solusi jangka panjang; sebuah cara yang bisa membuat otak saya dapat bekerja dengan kuat dan tahan lama, lebih cepat dan lebih tepat dalam membuat ide-ide baru tanpa terus selalu beristirahat.
Saya kemudian menemukan apa yang menjadi jawaban saya, melalui sebuah artikel yang ditulis oleh seseorang yang bernama James Altucher.
Dari biografinya, beliau adalah seorang penulis, entrepreneur, hedge fund manager, venture capitalist dan seorang podcaster yang telah menjadi founder dan co-founder dari lebih 20 perusahaan. Dia telah menerbitkan 20 buku, dan menjadi kontributor mulai dari The Financial Times hingga The Huffington Post. Jika kita lihat pekerjaannya, sudah jelas kalau dia adalah orang yang sangat sibuk bukan?
Mengapa Harus Menjadi Mesin Ide?
“Ideas are the currency of life”
Kutipan dari artikel yang ditulis oleh James Altucher ini sedikit banyak menggambarkan kenapa kita harus melatih diri untuk menjadi mesin ide. Di zaman sekarang, ide adalah salah satu ‘mata uang’ yang bisa dipakai untuk meningkatkan kualitas diri. Ide dapat membuat kita mendapatkan pengalaman baru, membantu mendapatkan koneksi baru, mendapatkan pekerjaan baru, bisnis baru, dan bahkan bisa menjadi penyelamat hidup saat kita sedang kesusahan.
Tapi jelas, bukan jenis ide yang dibuat serampangan dan sembarangan.
Ide yang dapat menjadi penyelamat hidup adalah ide yang bermanfaat, ide yang dapat digunakan, dapat ditimbang, dapat dieksekusi dan dapat menjadi inspirasi. Satu jenis ide terbaik yang hanya bisa ditemukan ditengah jutaan ide-ide buruk.
Ya, James Altucher mengatakan bahwa untuk bisa mendapatkan satu ide yang baik ini kita harus berlatih menciptakan ribuan ide buruk. Otak dan tubuh kita harus ditempa secara rutin agar ‘otot ide’ yang kita punya selalu kuat dan bisa menciptakan ide terbaik yang dapat meningkatkan kualitas diri kita.
Jadi kalau dilihat secara matematis, semakin kita melatih diri untuk menjadi mesin ide, semakin banyak ide bermanfaat yang kita punya, dan semakin meningkat pula kualitas diri kita!
Apa Saja Yang Dibutuhkan Untuk Menjadi Mesin Ide?
Satu hal yang saya kagum dari artikel yang ditulis oleh James Altucher adalah bagaimana dia menjelaskan cara menjadi mesin ide yang sederhana dan mudah untuk ditiru. Tidak ada trik, tidak ada ajakan untuk membeli buku ini itu, tidak ada agenda promosi tersembunyi. Yang ada hanyalah beberapa instruksi sederhana yang saya yakin semua orang dapat mengetahuinya.
Ada beberapa hal yang kita butuhkan untuk menjadi mesin ide:
1. Notebook kecil atau selembar kertas
2. Pensil atau ballpoint
3. 10 ide setiap hari
4. Waktu 30 menit setiap hari
Ya, James Altucher bilang untuk menjadi mesin ide yang efektif hanya membutuhkan 4 hal tersebut! Sederhana dan bisa kita lakukan bukan?
Notebook kecil dan alat tulis jelas dibutuhkan sebagai media menulis ide yang kita buat. Notebook dan selembar kertas itu tidak berat, bisa dibawa kemana saja, tidak membutuhkan listrik sehingga kita bisa menulis ide kapan dan dimana saja. Sebuah alat yang efisien dan tanpa distraksi yang membuat kita fokus dalam menulis ide, tidak seperti smartphone yang membuat kita justru sering terdistraksi.
Dan soal waktu, siapa sih yang tidak bisa meluangkan waktu 30 menit setiap hari untuk diam dan berpikir? Kita bahkan bisa melakukannya dengan memecah waktu tersebut menjadi banyak bagian, misal 5 menit sebelum mulai bekerja, 10 menit saat beristirahat, 10 menit pulang kerumah dan 5 menit sebelum tidur malam.
Tapi buat saya, yang paling menjadi tantangan adalah konsistensi, komitmen dari rutinitas yang harus dilakukan setiap hari ini. ‘Penyakit’ procrastinating alias doyan rebahan memang selalu jadi musuh utama dalam membangun komitmen, bahkan untuk hal sesederhana menulis 10 ide setiap hari ini.
Tapi justru karena langkah mudah yang inilah, saya pribadi jadi semangat untuk mulai melatih diri menjadi mesin ide. Sudah sederhana dan hanya memakan waktu sebentar, masa sih saya ga bisa?
Yuk, Mulai Berlatih Jadi Mesin Ide!
Notebook dan pulpen sudah ditangan, duduk sudah nyaman dan otak sudah siap memutar dan bekerja demi hasil idaman. Tapi tunggu dulu, jangan membuat ide dengan sembarangan.
Saat melatih diri untuk menjadi mesin ide, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terlebih dahulu:
1. Fokus Membuat 10 Ide
Saya pernah bertanya, kenapa sih harus 10 ide? Kenapa tidak 3 ide, atau 5 ide saja? Kenapa latihan ini harus memaksa kita untuk membuat 10 ide?
James Altucher kemudian menjelaskan dalam artikel yang dibuatnya, angka 10 adalah angka yang masuk akal untuk membuat ‘otot’ ide berkeringat. Kita jelas bisa membuat 3 sampai 5 ide dengan cemerlang, dengan mudah dan dengan penuh semangat. Tapi begitu kita masuk dan mencari ide ke-6, disinilah otak mulai merasakan ‘beban’ berpikir dan memaksanya untuk mencari lebih dalam. Layaknya orang yang sedang berolahraga di pusat kebugaran, untuk mendapatkan otot yang kuat tentu membutuhkan beban yang berat bukan?
10 ide adalah angka yang rasional, bebannya tidak terlalu ringan dan tidak terlalu berat, cocok untuk dipakai latihan yang sifatnya dilakukan rutin setiap hari.
2. 1 Topik, 10 Ide
Ini opini pribadi saya, tapi saya menganggap kalau ide dari James Altucher ini terlalu bebas untuk diterapkan. Buat saya yang susah fokus, tidak adanya paramater atau batasan tertentu malah sering kali membuat saya mengawang-awang, mengarang bebas dan malah menghasilkan ide yang kurang bisa dijelaskan.
Sebagai solusi, setiap kali saya latihan saya selalu membuat batasan dalam satu topik tertentu. Batasan ini bisa berupa satu topik, satu platform, satu genre, atau satu fokus tertentu. Contohnya, saya ingin membuat 10 ide tentang akun-akun yang memberikan wawasan tentang film. Batasan yang saya pakai adalah batasan platform, sehingga latihan hari ini berjudul ‘10 Ide Untuk Akun Twitter Baru’. Bisa berlaku juga menggunakan batasan lain seperti ‘10 Ide Bisnis Jajanan SD’ , ‘10 Ide Jasa Rental di Kota Bandung’, atau ‘10 Ide Nama Perusahaan Tas’.
Dengan membuat batasan ini, saya pribadi merasa lebih fokus, targetnya jadi lebih jelas dan hasil ide yang dihasilkan menjadi lebih mudah untuk dijelaskan.
3. Jangan Dijelaskan Terlalu Detail
10 ide setiap hari, 70 ide setiap minggu, 310 ide setiap bulan itu jumlah yang banyak dan membutuhkan ketahanan mental yang kuat jika ingin dilakukan dengan rutin. Karena itu, hindari menjelaskan dengan detail setiap ide-ide yang kita buat.
Jika kita menjelaskan terlalu dalam, energi yang dipakai untuk menjadikan latihan ini sebagai aktifitas rutin akan semakin menumpuk, dan lama kelamaan akan membuat otak mumet. Akibatnya ya jelas, kita jadi merasa malas yang kedepannya bakal jadi sumber inkonsistensi dengan komitmen yang kita buat.
Sebagai solusi pribadi, saya mencatat 10 ide tersebut dalam sebuah kertas post-it berukuran kecil yang mencegah saya untuk menjelaskan ide tersebut dengan detail. Bukan berarti saya tidak menulis ide dengan dalam ya, penjelasan yang detail ini saya simpan di dalam otak, yang kuncinya saya tulis sepercik dalam sebuah kata:
Itung-itung melatih memori juga, sekali dayung dua latihan dilakukan.
4. Hindari Kesempurnaan
Untuk mencegah rutinitas ini terasa menyebalkan dan membuat kita enggan, ada satu hal yang harus kita cegah : Perfeksionisme
Menurut James Altucher, berusaha mendapatkan kesempurnaan justru akan membawa beban yang tidak perlu di otak kita. Perfeksionisme adalah reaksi dari otak yang mencoba melindungi tubuh dari bahaya, seperti mencegah diri membuat ide-ide yang memalukan diri sendiri misalnya. Memang fungsinya baik, tapi reaksi tersebut harus dimatikan sejenak agar latihan ini bisa berjalan efektif.
Cara mematikan reaksi ini adalah dengan membebaskan diri membuat ide-ide yang mungkin akan membuat kita terlihat bodoh dan memalukan, ide-ide gila yang mungkin saja jelek dan tidak akan pernah dipakai. Tidak apa-apa, karena kembali lagi, yang penting adalah proses berpikir kita saat menemukan ide tersebut.
James Altucher menyarankan suatu cara untuk memastikan ide yang kita buat baik dan setidaknya dapat dilakukan. Dia membelah kertasnya menjadi dua, urutan ide di sebelah kiri dan tulisan ‘FIRST STEP’ di kolom kanan. Fungsinya, untuk menjelaskan pada diri sendiri apakah ide ini punya langkah pertama yang bisa dijalankan atau tidak. Jika tidak bisa dijalankan karena terlalu bersifat abstrak atau mengawang terlalu jauh, jelas harus diganti dan tidak bisa dipakai.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk melatih ‘otot’ ide yang kita punya. Saya pribadi merasakan kalau latihan ini sangat berguna bagi saya yang bekerja di industri kreatif dan dituntut untuk selalu mempunyai ide-ide segar.
Jika ingin melakukan latihan diatasjangan lupa beberapa kunci utama berikut ini:
- Gunakan notebook kecil, waiter’s pad, post-it note atau media catatan lain yang berukuran kecil untuk efisiensi ruang dan waktu
- Buat batasan topik agar ide yang tercipta bisa lebih fokus
- Buat 10 ide dengan waktu maksimal 30 menit
- Hindari penjelasan yang lebih detail
- Hindari menjadi perfeksionis saat menjalankan latihan
Lakukan selama 30 atau 60 hari secara rutin setiap hari, dan mungkin kita akan mendapatkan seperti apa yang James Altucher bilang: sebuah kekuatan super untuk dapat memanggil ide terbaik kapan saja dan dimana saja!